Peristiwaperistiwa penting yang terjadi dalam keluarga. misalnya pernikahan, kelahiran, ulang tahun, khitanan, pindahan rumah, kematian, dan lain-lain. 54. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas II SD dan MI. Ketika berkumpul pada suatu malam, Ayah bercerita kepada anak-anaknya. Ayah menikah dengan ibu.Connection timed out Error code 522 2023-06-14 235127 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d767a7e5b7206d4 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
NamaGambar. 5. Peristiwa Penting Dalam Keluarga. Tipe Gambar. jpg. Dimensi Gambar. 1137 x 903 px. Besaran Gambar. 226.99 KiB. Lisensi Gambar. Gambar bebas dan gratis untuk digunakan ulang. Tidak diperlukan atribusi dan retribusi. Bisa digunakan secara komersil dan non-komersil.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-14 235102 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d767a8008dc0ea0 • Your IP • Performance & security by CloudflareGambarperistiwa penting dalam keluarga. Lebih lanjutnya silahkan simak. Semoga peritiwa ini menghantar dia ke tahap baru dalam hidupnya sebagai orang beriman dalam pengabdiannya kepada-Mu dan dalam pelayanannya kepada sesama. Berikut adalah beberapa aspek pentingnya peran keluarga di dalam pendidikan anak-anak.
A. Peristiwa Masa Lalu Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Beliau memulai pelajaran. Anak-anak siap belajar. “Apakah masa lalu itu?” tanya Bu Tari. “Masa yang sudah dilewati,” jawab Ana. “Masa yang pernah terjadi,” jawab Ian. Peristiwa masa lalu penting. Gambar Foto keluarga. Apalagi peristiwa dalam keluarga,” kata Bu Tari. “Bagaimana caranya tahu masa lalu?” tanya Ujang. Bisa melalui dokumen. Dokumen berupa foto. Dokumen berupa rekaman video. Bisa juga melalui cerita. Bisa cerita tetangga. Bisa cerita saudara. Bisa cerita kerabat,” jawab Bu Tari. “Apa saja peristiwa masa lalu itu, Bu?” tanya Ana. “Peristiwa masa lalu bermacam-macam. Ada yang menyenangkan. Ada yang menyedihkan,” jawab Bu Tari. “Sekarang giliran kalian. Bisa peristiwa menyenangkan. Bisa peristiwa menyedihkan,” pinta Bu Tari. Bu Tari mengakhiri pelajaran IPS. Anak-anak pulang ke rumah. Mereka mengerjakan tugas. Berusaha mengingat-ingat masa lalu. Anak-anak selesai mengerjakan tugas. Termasuk Ian, Ana, Ujang. Mereka mengingat peristiwa keluarganya. Menuliskannya di buku tugas. Keesokan harinya, anak-anak masuk sekolah lagi. Mereka membacakan ceritanya. Murid-muridnya rajin-rajin. 1. Peristiwa yang Menyenangkan a. Ujang punya adik Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Berikut cerita keluarga Ujang. Oh, itu suara adik bayi. Itu adiknya Ujang. Adiknya laki-laki. Namanya Ali. Ali lahir di rumah sakit. Ujang ikut menunggu ibunya. Ujang sangat takut. Ibunya kesakitan saat melahirkan. Ujang tidak tega melihatnya. Melahirkan itu sangat sakit. Ujang makin menyayangi ibunya. Bisa diajak bermain bersama. Ujang selalu mengingatnya. Peristiwa itu menyenangkan keluarganya. b. Kakak Ian menikah Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Berikut cerita keluarga Ian. Kok, ada tendanya, ya? Ada tenda biru. Ada tenda kuning. Dihiasi janur kuning. Ada apa, ya? Ia menikah dengan tetangganya. Mereka memberi ucapan selamat. Ian senang menceritakannya. 2. Peristiwa yang Menyedihkan Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Berikut cerita Ian. Clitt ... brak ... krompyang .... Ada sepeda terserempet motor. Pengendara sepedanya Ian. Ian terserempet motor. Ian dibawa ke rumah sakit. Dia ditunggu orang tuanya. “Kenapa bisa kecelakaan, Ian?” tanya ibu Ian. Tidak tahu ada motor. Motor belok ke kanan. Ian menabrak roda belakangnya,” jawab Ian. Lain kali harus berhati-hati. Tidak boleh melamun. Waspadai kendaraan lain,” kata ayah Ian. Ian minta maaf. Ian sangat menyesal,” kata Ian. Ian tak akan mengulanginya. Itu peristiwa menyedihkannya. b. Rumah Ana terbakar Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. “Tolong-tolong ...,” teriak Ana. “Eh, dengar itu? Ada yang minta tolong,” kata Pak Rudi. “Oh, dari rumah Ana. Api berkobar besar. Rumahnya kebakaran. Ayo kita tolong,” sahut seorang warga. Api akhirnya berhasil dipadamkan. Keluargamu juga selamat. Tapi rumahmu terbakar. Seluruh isinya terbakar,” kata Pak Rudi. Warga bersedia membantu kami,” kata ayahnya Ana. Banyak tetangga membantu. Ada yang memberi pakaian. Ada yang memberi makanan. “Kenapa bisa kebakaran, Pak?” tanya Pak Rudi. Kompor lama tidak dipakai. Satu sumbunya hilang. Merembet ke seluruh rumah,” jelas ayah Ana. Saya turut bersedih, Pak. Bapak yang sabar, ya,” kata Pak Rudi. Terima kasih banyak,” jelas ayah Ana. Ana selalu mengingatnya. Itu peristiwa menyedihkan. Tidak ingin terulang lagi. c. Pencurian Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Berikut cerita keluarga Ian. Ian duduk dengan ayahnya. Mereka duduk di teras. Ayah Ian bercerita. “Banyak peristiwa di keluarga kita. Salah satunya peristiwa menyedihkan. Dulu ada pencuri. Pencuri memasuki rumah kita. Dia mencuri televisi. Mencuri radio tape,” kata ayahnya Ian. “Kapan peristiwa itu terjadi?. Kok saya tidak tahu,” tanya Ian. Kamu masih kecil. Jadi kamu tidak ingat,” jawab ayahnya Ian. “Oh, begitu, Pak. Apakah pencurinya tertangkap?” tanya Ian. “Pencurinya belum sempat lari. Pencuri berhasil ditangkap. Dibawa ke kantor polisi,” jawab ayahnya Ian. “Kenapa dibawa ke kantor polisi? Kenapa tidak dipukuli saja?” tanya Ian. Namanya main hakim sendiri. Pencuri dilarang dipukuli sendiri. Harus dibawa ke kantor polisi. Pencuri akan dihukum. Pencuri akan dipenjara,” jawab ayahnya Ian. Keluarga Ian selalu mengingatnya. Itu peristiwa menyedihkan. B. Urutan Peristiwa Penting Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Berikut cerita keluarga Ian. Mereka melanjutkan cerita. “Pak, bagaimana cerita keluarga kita terbentuk?” tanya Ian. “Oh, ceritanya panjang. Banyak peristiwa yang dilalui,” jawab ayah Ian. “Ayo Pak, tolong ceritakan,” bujuk Ian. “Baiklah. Dengarkan baik-baik. Peristiwa pertama keluarga kita adalah pernikahan. Ayah menikah dengan ibumu. Ayah menikah pada umur 25 tahun. Awalnya ayah ibu Utara. tinggal di rumah kakek. Setiap hari ayah bekerja. Agar bisa membangun rumah. Setelah satu tahun, ayah ibu membangun rumah. Setelah 3 bulan rumah selesai dibangun. Ayah ibu pindah ke rumah baru. Usia kandungannya 3 bulan. Ayah dan ibu bahagia. Tinggal di rumah baru. Ayah ibu hidup sederhana. Guna persiapan kelahiran kakakmu. Setelah 9 bulan 10 hari kakakmu lahir. Kakakmu lahir tanggal 6 Juli 1996. Kakakmu lahir di rumah bersalin “Kasih Bunda”. Rumah bersalin adalah rumah sakit tempat ibu-ibu melahirkan. Keluarga tambah bahagia. Semua menyambut gembira. Nama kakakmu pemberian kakek.. Namanya Oli Simbolon. Kakakmu umur 1 tahun, mulai berjalan. Paman membelikannya sepeda roda tiga. Kakakmu senang sekali. Usia 4 tahun kakakmu sekolah di TK “Perwita”. Kemudian ibu mengandung lagi. Ibu mengandung kamu, Ian. Kamu dilahirkan di rumah bersalin “Kasih Bunda”. Setelah kamu lahir, ibu ikut program KB Keluarga Berencana. Berat badanmu 3 kilogram. Kamu tampak lucu sekali. Tanggal kelahiranmu hampir sama dengan kakakmu. Tanggal lahirmu 9 Juli 2000. Kamu sudah bisa berjalan. Tiga bulan kemudian kamu mulai bisa berbicara. Setiap hari belajar berbicara. Bicaramu masih terbata-bata. Ayah, ibu, dan kakakmu tertawa mendengar kamu bicara. Usia 4 tahun kamu masuk sekolah TK. Setiap hari diantar ibu. Kamu selalu rukun dengan kakakmu,” kata ayahnya Ian. Bagaimana kebiasaanku waktu kecil?” tanya Ian. “Waktu kecil, kamu selalu tidur dengan guling. Kamu tidak bisa tidur, tanpa guling. Kamu selalu mencarinya. Kalau tidak ketemu, kamu menangis. Guling itu bau dan kusam. Guling itu masih ayah simpan,” jawab ayahnya Ian. Hidup manusia berjalan berurutan, dan tidak terulang lagi. Maka dari itu, manfaatkanlah waktumu sebaik-baiknya. Agar tidak menyesal nanti,” nasihat ayahnya Ian. Ian senang sekali. Dia tahu peristiwa penting di keluarga secara berurutan. Ian jadi makin sayang dengan keluarganya. C. Hubungan Antarperistiwa 1. Ian sakit Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Teman-temannya menjenguk. “Ayo, teman-teman menjenguk Ian,” ajak Ujang. Ian dirawat di rumah sakit. Tadi Ian kecelakaan,” Paginya saya bangun kesiangan. Saya tergesa-gesa naik sepeda. Saya paksakan naik sepeda. Ketika membelok tiba-tiba, brak .... Kecelakaan itu terjadi,” “Lalu apa yang terjadi?” tanya Ujang. Tidak ingat apa-apa. Ketika siuman, sudah di rumah sakit. Saya sangat menyesal. Tak mau mengulanginya,” cerita Ian. 2. Banjir di mana-mana Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Ujang dan Ana masih di rumah sakit. Mereka menjenguk Ian. Ian sakit karena kecelakaan. Penyebabnya karena Ian mengantuk. Ian masih bisa bercerita. Lukanya hanya lecet-lecet. “Oh, iya Ujang, katanya rumahmu kebanjiran?” tanya Ian. Semuanya terendam air. Rumah terendam air. Sawah terendam air,” jawab Ujang. “Bagaimana dengan penduduknya?” tanya Ana. “Penduduknya semua mengungsi. Ada di balai desa. Ada di tenda-tenda,” jawab Ujang. Mengapa bisa banjir, ya?” tanya Ian. Apotek tempat membeli obat. Beliau ikut berbincang-bincang. “Banjir banyak penyebabnya. Banyak pohon ditebangi. Hutan-hutan digunduli,” jelas ayah Ian. “Apakah sampah bisa menyebabkan banjir, Pak?” tanya Ujang. Sampah bisa menyebabkan banjir. Apalagi yang dibuang ke sungai. Sampah menyumbat sungai. Aliran air tidak lancar. Jika musim hujan, sungai tidak bisa menampung air. Sehingga terjadi banjir. Untuk itu, jangan membuang sampah sembarangan. Apalagi ke sungai,” jelas ayahnya Ian. “Apa akibat banjir itu?” tanya Ana. “Banjir sangat merugikan. Menyengsarakan banyak orang. Penduduk kehilangan rumah. Menghanyutkan harta benda. Petani menjadi gagal panen. Anak-anak tidak bisa bersekolah. Bukunya terbawa banjir. Tas dan sepatu rusak,” jawab ayah Ian. “Akibat lainnya apa lagi?” tanya Ian. Lingkungan menjadi kotor. Lingkungan terendam lumpur. Lumpur kotor dari sungai. Banyak sampah berserakan. Penduduk jadi terjangkit penyakit. Ada penyakit demam berdarah. Ada penyakit kulit,” jelas ayahnya Ian. Mereka selesai bercerita. Waktunya Ian beristirahat. Sebelumnya, Ian minum obat. D. Pengaruh Peristiwa Masa Lalu Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Suasana kelas dua gaduh. Badu membawa mainan ular-ularan. Ular-ularan dari karet. UKS adalah Usaha Kesehatan Sekolah. Ana beristirahat di UKS. “Apa yang terjadi, Ana? Kenapa takut mainan ular?” tanya Bu Tari. Waktu kecil digigit ular. Ular menggigit kakiku. Kakiku berdarah. Saya minta tolong. Saya ditolong tetanggaku. Dia pemberani. Kemudian dilepaskan di hutan. Supaya tidak mengganggu lagi. Sejak itu, saya takut ular. Walaupun hanya ular mainan,” cerita Ana. “Begini Ana, masa lalu bisa berpengaruh terhadap masa kini. Ana, jadilah anak pemberani. Ular tidak akan mengganggumu. Jika kamu tidak mengganggunya,” nasihat Bu Tari. Beliau tidak memarahi Badu. Semuanya kembali ke kelas. Bu Tari melanjutkan pelajaran. “Anak-anak, dengarkan baik-baik. Perilaku Badu jangan ditiru. Itu perbuatan tidak baik. Kalian harus menghindarinya. Perilaku seseorang bermacam-macam. Ada yang kurang baik. Banyak contoh perilaku baik. Rajin membantu orang tua. Banyak contoh perilaku buruk. Misalnya suka mencuri. Suka berbohong. Malas belajar. Perilaku baik harus dicontoh. Perilaku buruk harus ditinggalkan. Perilaku kurang baik, harus diperbaiki. Agar menjadi anak baik perhatikan contoh berikut. 1. Perilaku yang Dipertahankan Tugas-tugas dikerjakannya sungguh-sungguh. Suka membantu orang tuanya. Membersihkan kamar tidurnya. Di sekolah Ana berprestasi. Mendapat rangking pertama. Tingkah lakunya sopan. Ana tidak sombong. Sudahkah kamu berperilaku demikian? Jika belum, lakukan mulai sekarang. Jika sudah, pertahankan dan tingkatkanlah. 2. Perilaku yang Perlu Ditinggalkan Badu sering terlambat tidur. Badu suka menonton televisi. Menonton sampai larut malam. Pagi harinya bangun kesiangan. Sering terlambat sampai sekolah. Badu sering dihukum. Badu tidak makan siang. Tidak tidur siang. Bapak ibunya selalu menasihati. Tidak mau menurutinya. Rapor Badu jelek. Suka mengganggu temannya. Teman-teman takut padanya. Badu suka membantah. Suka berkata kasar. Jika bermain, tidak pernah pamit. Polisi itu memberi kabar. Badu tertabrak sepeda motor. Badu dirawat di rumah sakit. Orang tua Badu menjenguk. Badu menyesali perbuatannya. Badu berjanji akan menjadi anak yang baik. Mematuhi orang tuanya. Pamit ketika pergi. 96oH.